Apr 1, 2019

Cara Daftar Visa Schengen Via Prancis Lewat TLS


-->



Senangnyaaa! Alhamdulillah saya dan Diyan dapat visa ke Schengen lagi. Di tahun 2015 kami dapat visaSchengen via kedutaan Yunani untuk jalan-jalan di sana selama sebulan. Sekarang kami akan pergi ke beberapa negara, juga untuk sebulan.

“Hah? Sebulannn?? Lama amat!” itu komentar yang sering saya dengar. Yah, udah mahal-mahal beli tiketnya, dan udah ikut nyumbang jejak karbon di udara, sayang dong kalau di sana cuma semingguan. Hihihi.

Nah, bagaimana pengalaman saya daftar visa Schengen kali ini?



ALASAN MEMILIH DAFTAR VISA SCHENGEN LEWAT PRANCIS

Tiket pesawat kami pulang pergi ke/dari Paris-Jakarta. Menurut beberapa teman yang sudah lebih berpengalaman, itu berarti kami sebaiknya daftar visa Schengen via Prancis, negara tempat kami pertama mendarat. Dan kata teman-teman juga, kalau daftar visa Schengen via Prancis, berarti dalam itinerary kami harus paling lama berada di negaranya Amelie Poulain itu.

Negara-negara tujuan kami adalah Prancis, Belgia, Belanda, Denmark, Jerman, dan Luxembourg. Sebenarnya, rencana menginap terlama adalah di Jerman. Jadi, kami membuat itinerary khusus untuk mendaftar visa, yaitu dengan jumlah hari paling lama di Prancis.


PERSYARATAN APLIKASI VISA SCHENGEN VIA PERANCIS


Aplikasi visa Schengen via Prancis sejak 26 November 2018 sudah tidak melalui kedutaan Prancis, melainkan via pihak ketiga, TLS.

Kami menyiapkan segala persyaratan sesuai yang ada di website TLS, kurang lebih seperti ini:

1.     Buat akun di website France-Visas. Download dan isi formulir yang tersedia di situ, dan yang ada di web TLS. Print, dan sertakan dengan semua persyaratan lainnya.

2.     Tiket pesawat pulang pergi ke/dari Prancis.
Kami beli tiket maskapai Etihad, Jakarta-Paris pp. Kami nggak pulang dari negara lain karena tiket pp begini lebih murah.

3.     Bukti pemesanan akomodasi atau surat pernyataan bahwa kamu akan menginap di rumah teman/keluarga/relasi selama di Eropa.
Di Belgia dan Berlin kami akan menginap di rumah teman, tapi ada yang menyarankan untuk ngaku nginap di hotel saja daripada repot kalau dimintai keterangan izin tinggal teman kami di sana. Lewat booking.com banyak akomodasi yang bisa dibatalkan sebelum tanggal tertentu tanpa biaya apapun.
Kalau kamu akan naik bus atau kereta overnight, ini perlu kamu highlight kepada petugas TLS supaya jelas kenapa ada malam yang nggak ada pesanan hotelnya.

4.     Bukti pemesanan transportasi antar negara dan kota selama di Eropa.
Kami akan naik bus, kereta, dan pesawat antar kota/negara. Untuk bus, sebagian besar kami memilih FlixBus karena bisa diubah jadwalnya (bukan destinasinya) tanpa biaya sebelum tanggal tertentu. Sering gagal pada tahap pembayaran dengan kartu kredit, tapi beberapa kali berhasil via mobile app. Opsi lain membayar via PayPal.

5.     Rekening koran / bank statement selama minimal 3 bulan sebelum pendaftaran visa. 
Harus ada nama kamu di sini, jadi jangan hanya mencetak histori transaksi dari internet banking.
Internet banking BCA punya fitur e-statement, tapi nggak bisa mencetak statement untuk bulan yang belum berakhir. Sedangkan Mandiri dan BNI cuma bisa mencetak rekening koran di banknya. Untuk bank lain, saya kurang tahu.

Berapa besar biaya yang perlu disiapkan di bank? Menurut keterangan di sini, minimal 65 euro per hari jika kamu sudah pesan penginapan, atau 120 euro jika belum ada bukti pesan penginapan.

6.     Paspor yang masih berlaku (minimal sampai 3 bulan setelah tanggal perjalanan) dan paspor sebelum yang sekarang (kalau ada) – dan fotokopinya.
Untungnya di paspor lama saya ada visa Schengen, sepertinya itu cukup membantu kelancaran proses mendapatkan visa.

7.     Surat pernyataan pekerjaan.
Kalau kamu pegawai kantor, minta dibuatin surat ini pada atasan atau HRD. Kalau freelance, seperti saya, bikin keterangan bahwa kamu freelance. Di surat itu saya juga menyatakan bahwa biaya perjalanan saya akan dijamin oleh suami (Diyan). Sedangkan Diyan, di suratnya yang ditandatangani oleh pihak kantor, juga menyatakan bahwa dia akan menjamin biaya saya, dan bahwa kami nggak akan cari kerja selama di Eropa.

Jadi, inti dari surat ini adalah, mereka takut kalau kita malah cari kerja di sana dan nggak pulang.



BIKIN JANJI UNTUK MENYERAHKAN DOKUMEN


Karena kami pergi berdua, waktu itu cuma Diyan yang membuat akun di website TLS. Dan dia mendaftarkan sekaligus untuk kami berdua. Setelah mengisi semua formulir dan mengumpulkan dokumen, kami memilih jadwal untuk datang ke kantor TLS dan menyerahkan dokumen.

Waktu itu kami mendaftar pada tanggal 21 Februari, dan bikin janji untuk tanggal 25 Februari jam 14.15 WIB (tanggal dan jam tinggal pilih dari yang tersedia).


Bagaimana kalau ada dokumen yang kurang?

Ini terjadi pada kami. Formulir dari website kedutaan Perancis tidak kami print padahal itu wajib (waktu itu kami kira cuma wajib print formulir dari website TLS). Mereka memberi kamu waktu 30 menit untuk kembali lagi dengan dokumen tersebut, tapi sayangnya nggak keburu. Jadi, kami bikin janji baru lagi, dan untungnya masih tersedia slot jadwal untuk keesokan paginya.

Jadi, tanggal 26 Februari kami kembali lagi ke TLS. Setelah petugas loket memeriksa kelengkapan dokumen, ia mempersilakan kami masuk dan menghadap seorang petugas di salah satu meja. Tidak ada antrean, mungkin karena masih pagi sekali.

Petugas memeriksa dokumen kami dengan lebih teliti, menandai beberapa hal dengan spidol, dan menanyakan beberapa hal seperti penginapan dan transportasi.

Pada dasarnya dokumen kami sudah lengkap. Cuma ada sedikit yang kurang, seperti formulir Diyan yang lupa diganti nama hotelnya untuk di Paris. Nggak dianjurkan untuk pake Tipp-Ex (ataupun whiteout dengan merek lainnya), maka kami harus mengedit dan mencetak ulang dokumen tersebut, ditunggu sampai jam 2 siang.

Setelah foto dan rekam sidik jari, kami menuju ke lantai dasar, kantor TLS di balik loket pengambilan visa/paspor. Di situ ada petugas yang memandu kami untuk mengedit dan mencetak formulir menggunakan komputer mereka. Dokumen susulan ini kemudian kami serahkan dalam amplop yang telah mereka sediakan.

DAPAT VISA SCHENGEN KURANG DARI 10 HARI KERJA!


Petugas TLS bilang bahwa rata-rata visa dan paspor bisa diambil antara 5-10 hari kerja setelah daftar. Ternyata visa kami kelar cukup dalam 6 hari kerja saja! Mereka mengabarkan Diyan lewat email bahwa paspor sudah bisa kami ambil.

Catatan:

Kalau kamu ada rencana menggunakan paspor sebelum tanggal keberangkatan, sebaiknya sampaikan pada petugas TLS agar kedutaan Perancis bisa mempercepat proses visa kamu.
Contohnya, kalau prosesnya 10 hari kerja, saya baru bisa ambil paspor paling cepat tanggal 11 Maret. Sedangkan waktu itu saya sudah ada tiket ke Singapura tanggal 13 Maret, yang mengharuskan saya memakai paspor. Jadi, saya lampirkan juga tiket ke Singapura pp sebagai bukti bahwa saya memang perlu paspor agak cepat.


Alamat kantor TLS:
TLScontact - Visa Application Centre for France
Menara Anugrah Ground Floor and 3rd Floor
Lingkar Mega Kuningan
Jakarta (beside the Embassy of Thailand)

Hari dan jam operasionalnya bisa kamu cek di sini


3 comments:

  1. Seru baca nya semoga bisa kesana juga amiin

    ReplyDelete
  2. https://tanpagarisakhir.blogspot.com/2019/05/jatuh-cinta-dengan-traveling.html

    ReplyDelete
  3. Pas banget, aku juga lagi cari info bikin visa schengen via Prancis.
    Infonya lumayan komplit & membantu banget.
    Makasih

    ReplyDelete